Tidak terasa waktu sangat cepat berlalu, kita sudah memasuki separuh bulan ramadhan. Bulan yang sangat diagung – agungkan oleh seluruh umat islam di dunia. Bulan yang penuh rakhmat, barokah dan ampunan. Bulan yang penuh dengan suka cita, dan memiliki aura tersendiri. Bulan yang sangat ditunggu oleh umat islam, karena di bulan ini Allah membuka pintu syurga selebar – lebarnya, tentunya untuk orang yang mau mendekatkan diri pada Allah.Sebagai seorang muslim, saya juga sangat besyukur dapat kembali menikmati indahnya bulan ramadhan. Masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan itu.
Pada bulan ramadhan juga dipenuhi oleh budaya dan tradisi yang tidak kita jumpai di bulan – bulan yang lain. Dari mulai makanan yang hanya ada pada bulan ramadhan sampai dengan tradisi mudik lebaran. Tapi perlu kita ingat bahwa ada beberapa hal yang perlu kita waspadai di bulan ramadhan, hal ini kita lakukan untuk menjaga ibadah kita, menjaga diri kita dari hal – hal yang seharusnya tidak kita lakukan. Supaya kita tidak terjebak dalam hal yang kita anggap positif, tetapi ternyata membawa kita pada perbuatan yang dimurkai oleh Allah.
Salah satu tradisi yang sangat dominan adalah saat berbuka puasa, biasanya di minggu pertama bulan ramadhan kita cenderung menyajikan menu yang bermacam – macam (penulis juga, hehe), dari mulai makanan ringan sampai yang berat. Sebelum makan nasi, biasanya makanan penghantar seperti es campur, kolding, aneka jenis kue,roti, buah dan masih banyak lagi. Sedangkan kita berpuasa adalah untuk belajar merasakan penderitaan saudara kita yang kurang mampu, bagaimana mereka sehari – hari menahan rasa lapar, mungkin hanya makan satu kali dalam satu hari, begitu susahnya kehidupan yang harus mereka jalani, untuk mendaptkan sesuap nasi saja harus berkerja keras, yang mungkin tidak pernah kita lakukan. Kalau cara kita menjalankan ibadah puasa seperti itu, bagaimana kita dapat mengambil hikmah puasa itu sendiri, dengan aneka makanan yang amat berlebihan dan pada akhirnya akan terbuang, belum lagi perut yang kekenyangan dan toh akhirnya menjadi alasan utnuk tidak tarawih , atau shalat kita yang tidak khusyu karena terlalu banyak makan.
Kemudaian tradisi membeli baju baru pada hari raya idul fitri, nah.. karena yang satu ini, kriminalitas bertambah. Demi sepasang baju baru, banyak orang yang nekat mencuri, massya Allah… padahal, berkah ramadahan bukan terletak pada pakaian yang bagus dan baru, sepatu baru, atau kendaraan baru, tetapi pada susunan hati yang baru, hati yang lebih lapang, lebih taqwa, hati yang lebih istiqomah dan lebih taat menjalankan kewajiban yang telah di gariskan oleh sang pencipta. Itulah kemenangan yang sesungguhnya, kemenagan yang mungkin dirasakan oleh sebahagian kecil umat muslim (mungkin penulis juga belum termasuk kategori itu, huh..).
Mari kita sama – sama memperbaiki diri, memanfaatkan momentum bulan ramadhan yang hanya sekejab saja. Beribadhan sebanyak mungkin, bersedekah semampu yang kita bisa. Menjalin silaturrahmi dengan seasama, supaya kita bisa mendapatkan berkahnya bulan ramadhan. Bersihkan hati dari segala prasangka buruk, langkahkan kaki menuju tempat ibadah dan arahkan mata serta fikiran untuk melakukan hal – hal yang positif,. Selamat berpuasa semuanya, semoga kita termasuk orang yang beruntung.. amin.
Minggu, 06 September 2009
himkah ramadhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar